Posts

Showing posts from June, 2008

Let's smile

Aku tersenyum hari ini... Hahaha... Tidak dalam kebahagian... Senyuman dalam kebimbangan dan ketakutan Ini lebih nikmat....

Lighspeed Area 4 Human, Why Not??? (Part 2-End)

Selama ini, standar waktu yang kita gunakan dalam Satuan Internasional adalah satuan second. Ini berarti bahwa unit terkecil waktu dalam aktivitas manusia dalam melakukan pergerakan adalah “second”-detik. Dan dengan demikian bahwa saat ini kita berada dalam DUNIA SECOND (istilah sendiri nih…) untuk menyatakan hal demikian. Misalnya untuk membalikkan telapak tangan kita butuh waktu 2 second, menundukkan kepala butuh 3 second, menoleh ke samping butuh 1 second, dll. Second merupakan unit terkecil yang kita pakai untuk menyatakan pergerakan kita. Sedangkan waktu sendiri, tercipta dari rangkaian memori dalam otak yang disimpan dan kemudian dibandingkan dengan kondisi sesudahnya, misalnya 2 detik lalu telapak tangan kita masih posisi di atas, kemudian setelah selang waktu 2 detik telapak tangan kita sudah menghadap ke bawah. Kita bisa menyatakan membutuhkan waktu 2 detik untuk membalikkan telapak tangan tersebut dengan bantuan memori otak terhadap telapak tangan kita yang masih

Lighspeed Area 4 Human, Why Not??? (Part I)

Dari tulisan di Blog Friendsterku... tahun 2006 punya.... It was my 2nd opinion mengenai konsep ruang dan waktu, dan keberadaan Tuhan tentunya. Setelah opini pertama bahwa hadits Rasul yang menyatakan bahwa sesungguhnya “Tuhan itu lebih dekat dari urat leher” ternyata terbukti “secara ilmiah” berdasarkan penalaran yang kulakukan sendiri (tapi belum diposting lho….). Mungkin emang kepengaruh ama berbagai bacaan dan literatur dibantu sedikit dengan penalaran seadanya dan aksiomatisme dalam otak, sehingga aku bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia bisa atau mungkin untuk “bergerak mendekati kecepatan cahaya”. Perubahan revolusioner, mengenai konsep ruang dan waktu, yang diusung oleh Enstein dengan konsep relativitasnya. Kemudian cara pandang Harun Yahya dalam bukunya “Ketiadaan Waktu dan Realitas Takdir” membuat cara pandang berbeda dalam memahami ruang dan waktu itu sendiri yang tidak lebih dari produk “persepsi otak manusia” dengan sistem kerja syaraf. Dalam bukunya Harun Yahya m

Jangan Ganggu Gw Dulu Yak... !!!

Saat ini, detik ini, milisecond ini juga.... Gw lagi bosen ngedengerin orang bicara dalam 3 gaya yang berbeda namun rada mirip... Menuntut... Karena sekarang gw lagi ga bisa dituntut... Boro2 menerima tuntutan (emang gw hakim apa... Hahaha....), hehehe... yg pasti gw lagi ga bisa dituntut karena saat ini jangankan tuntutan dari luar, bahkan tuntutan diri sendiri aja belum bisa dipenuhi untuk dilaksanakan. Lagian kalo tuntutan bisa dilakukan dengan insiatif sendiri, ngapain nyuruh2 orang dulu... Walaupun tanggung jawab di gwnya ga bisa dilaksanakan. Toh inisiatif sendiri aja dulu, ga usah nunggu2... Atau hayuk aja kita beresin bareng2 tuntutannya. Intinya mah... GW LAGI MALAS DISURUH2... MEnuntut=Menyuruh.... Menggerutu (Gerutu : perkataan yg diucapkan dng cara bergumam terus-menerus krn rasa mendongkol atau tidak puas dng keadaan atau peristiwa yg dialaminya-KBBI Online). Trus, kalo lo dongkol, ga puas ama kondisi, larinya kok ke gw... Emang gw yg beresin kondisinya sendiri... Kan lo j

Anak-anak dan Ruang Publik

Beberapa saat lalu... mungkin lebih tepatnya sebulan yg lalu mungkin ya (kalo ga salah inget...), dalam perjalanan menuju kampus... gw melewati jalan yg biasa di lewati, dan yg pasti kalo orang Bandung pasti tahu karakteristik kawasan Taman Sari (yg didominasi oleh kawasan kos-kosan mahasiswa), dengan kondisi yg padat, bangunan yg dibangun saling berdekatan, dan jalan yg sempit bahkan untuk dilalui kendaraan roda dua pun... Sore itu... gw baru keluar dari kosan... Seorang anak sedang bermain sepeda di sana... Sekitar 3-4 tahunan usianya. Sepedanya melintang di tengah jalan... Dan aku sedikit berjingkat untuk melewati si pengemudi cilik tersebut. Hehehehe... sampai akhirnya bagian belakang sepedanya menghantam kaki kananku... "Udah jangan maen di sana" teriak ibunya... "Tuh si akang kena kan..." sambungnya seraya berteriak... Si anak pun dengan gaya cuek... membereskan sepedanya kepada posisi yg benar... Dan aku pun geleng2 kepala melihat gaya tuh anak... Heheheheh..

Life is spontaneus

Hidup adalah spontanitas ... Hahaha... Pasti banyak orang yg sepakat dengan apa gw tulis, meskipun juga ga sedikit yg berpendapat bahwa kehidupan harus dijalani dengan rencana matang, agar tidak sia2 dan semua akan kita hadapi... Kehidupan hanya sekali, harus dijalani dengan sesuatu yang disusun sedemikian rupa sehingga kita smua bisa menikmati hasilnya nanti... Tapi coba pikir kalo hidup adalah spontanitas,,, pada tingkat akutnya, hidup menjadi tidak direncanakan... kita akan mulai kehidupan dengan hal-hal yang tiba-tiba muncul sekilas... melintas dalam benak kita, dan pada akhirnya kita putuskan untuk LAKUKAN!!! Lihat saja,,, akan banyak hal-hal aneh yg kata orang gila untuk diperbuat. Pada tingkat kecil2an mungkin kita tiba2 saja curhat pada orang yg tidak dikenal, mengajak cewek yg baru kenalan untuk jalan (parahnya lagi cewek yg udah punya cowok mungkin), atau tiba2 saja memukuli orang yg selama ini dekat dengan kita... Hahaha, kelucuan2 dan keluguan2 kita akan muncul ketika spont