Kisah di Penghujung Oktober...

Kawan,,, sudah lama aku tak lagi masuk di ruang ini. entah sekedar bercerita tentang dia, atau m
enangisi lagi-lagi semua friksi-friksi kecil yang ada dalam diri. Yang pasti, sudah lama sekali aku tak berada di sini...

Tumpukan cerita itu masih ada, dan entah kenapa sekarang terasa begitu besar dan menggunung semua kisah yang belum selesai atau beberapa yang memang kucipta untuk sekedar bukti bahwa aku juga punya air mata... Tetapi,,, lihat, semua membias, antara khayal dan realita yang kugagas,,, semua memanas,,, dan sedikit demi sedikit membakar imaji dongeng cinta-ku yang bertahun-tahun telah kujalani seperti sang empu yang meminta.

Kawan, lagi-lagi aku mencoba kembali. tapi entah kenapa, tak ada lagi yang kukenali... Bahkan hal yang paling berharga yang kumiliki--hati. Semua asing kawan, aku berada dalam pencapaian mimpi2 yang keras,,, walau bentuknya indah, toh tetap saja aku menjadi sosok yang tak lagi mampu berujar hal yang sama; mendayu-dayu dan memekik bahwa hidup ini terkadang kejam dan begitu brutal memperlakukan kita.

Kawan,,, aku ibarat seorang amnesia-insomnia,,, berusaha keras utk kembali mengingat hidup yang lama, tanpa tidur, dan terus mengingat... antara sakit dan harap... antara keinginan dan penolakan,,, aku rasa kau lebih tahu jawabannya. Aku kini berada dalam labirin yang dulu kurahasiakan dari dunia, dan sekarang karena rahasia itu aku yang tahu dan kemudian aku lupa... Maka tak tahu,,, tak tahu lagi ke mana kucari lapangan bermain khayalku,,, karena tak seorang pun yang tahu, bahkan sosok diriku dalam jiwa2 lainnya juga pasti tak mampu menjawabnya.

Kawan,,, aku merasa begitu ramai sekarang, aku merasa tak ada lagi sepi, dan kenapa aku selalu ingin selalu ada mata yang menatap langkahku, telinga yang mendengar semua kisahku, hati yg selalu cemburu padaku, dan tekad yang selalu ditanam dalam semangatku. Aku tak tahu,,, ada apa dengan dunia? Kenapa sekonyong2 semua mendekat padaku, kala hanya senyum yang kuberikan beberapa detik sebelumnya. semua datang, mendekat, memandangiku, mendengarku, ingin tahu segalanya tentangku... Huuufffffhhhh,,, toh akhirnya aku diam dan berkelakar lagi... "Aku rindu kesepian"

Kawan,,, dunia berubah,,, dan mau tak mau aku pun juga diubahnya,,, gelombang itu, entah kecil atau besar,,, semua menggulungku dalam pesonanya. Sesekali tertarik untuk mencoba dan di kali lain aku tak sanggup untuk keluar darinya,,, hahaha tetap saja,,, aku masih menganggap bahwa ayah dan bunda adalah segalanya. dan mereka mengubah anaknya,,, itu wajar-wajar saja.

Kawan,,, sudah lama kita tidak bercakap-cakap lagi, meminum teh, sambil berbicara tentang berita politik pagi ini. Atau saat malam lelap dan sang bintang yang condong di ufuk barat menemani bulan. Kita sudah tak tahu diri satu sama lain... kau asing bagiku dan aku pun asing bagimu, bagi kita hidup adalah saling berbagi sekaligus bersaing,,,, dan dalam hidupku selalu ada dua tujuan,,,, kita dan aku, yang tak pernah sepaham tentunya.

Kawan,,, terlalu kejamkah aku memperlakukan hidup? seperti yang kulalui kala perjalananku mengejar isi dunia? Hidup tak pernah menggodaku, tetapi aku selalu menduainya. Hidup masih punya banyak cerita tetapi sering aku tak mendengarnya....
dan yang paling tercela,,, hidup sering mengungkap cintanya. Tapi aku balas berteriak... "Semua hanya tipu daya" dan meninggalkannya...

Kawan,,,
Terima kasih sudah membaca semua...

--My Office,
Pancoran--
25 Okt 2010
02:53 a.m.

hidup masih panjang, dan kebahagiaan selalu bakal jadi kejutan dalam setiap tanya...

Comments

Ojan Achmed said…
hore hore!!! dikomenin ambar,,, jadi seneng... hehehe, makasi mbar...
de' Fitri said…
saking bagusnya.. bingung mau komen apa,, senyum aja dah! :)

Popular posts from this blog

Apa Rasanya.?

Surat untuk dia...

Hubungan Sosial di Era Digital (part 4)