Sempurna itu sederhana

Dua batang rokok, malam, dan lagu2 tentang senja
Ini sederhana...
Namun jika kau ada,,,
Semua jadi terlalu sempurna...

Boleh kn, kalau dalam beberapa putaran waktu, engkau tidak ada dulu... Tunggu2,,, aku toh juga tak siap melucuti semua ttg diriku di depanmu,,, Biarlah... waktu yg menceritakan kepadamu tentangku... Itu pun jika kau siap mendengarnya,,, Toh kalaupun kw pergi spenuhnya, Semesta tk punya daya juga menghalanginya.

Atau pilihan lainnya, aku minta kau berlama2 di sini, mendengar seluruh cerita yg setengahnya fakta dan sisanya adalah imaji. Setelah itu, semua terserah kau saja, kau tertawa adanya, atau senyum sebagai tanda tak ingin menyakiti si pencerita. Itu toh sudah jadi bagian dari apa yg kw bawa... Aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa, karena semua sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Aku memang penyendiri, pencinta sepi, pencari sunyi,
Tawa dan bahagia mungkin sekedar pelarian,,, yg membuatku terkadang kecanduan.
Ini bukan lagi tentang siapa yg mengerti, karena terminologi itu sudah aku buang sejak dini hari tadi. Yg ada hanyalah siapa yg rela menemani sepi, mencumbu sunyi, bersama ku...???

Itukah kamu.?
Yg akan jadi lagu2 senjaku?
Itukah kamu.?
Yg selalu jd tempatku ingin tahu?
Itukah kamu.?
Yg pernah dibisikkan malaikat penjaga waktu?

--------------------------------------------------------
Mencintaimu itu sederhana.
Namun jika kau juga mencintaiku,,,
itu sempurna namanya...

--my room--
12 Juni 2012

Aku hanya akan menyalahkan matahari jika semua tak seperti yg aku impi...

Comments

Popular posts from this blog

Apa Rasanya.?

Surat untuk dia...

Hubungan Sosial di Era Digital (part 4)