Merindukan desa....

Aku selalu ingin menulis tentang sawah...

Dan kini aku terdampar di sini pagi ini, dalam keberadaan rencana hidupku yg berputar seiring revolusi bumi ke 23 semenjak nafas pertama kudesahkan.

Menghirup aroma tanah basah, rumput yg berembun, kotoran sapi, gemerecik air, nyanyian burung menyambut pagi, pucuk-pucuk hijau yg bergairah, dan gemala jingga di ufuk timur dari tempat kuberpijak

Aku selalu cinta sawah di awal pagi

Mengingatkanku pada riangnya anak gembala memandikan sapi; senyum hangat pak tani yg hitam legam di basuh mentari; lenguhan sapi dan kerbau yg membajak mimpi-mimpi anak negeri; dan hati riangku yg sontak tak terisi sepi.

Semuanya damai, indah, bahagia
Rerumputan, burung-burung, ayam-ayam, pucuk-pucuk ranting muda, awan-awan kelabu, semua tersenyum dalam satu bahasa, semua bicara bahagia, tularkan optimisme. Hangat, cerah, bersahabat.

dan aku ingin selalu kembali ke sini
Menemani batu-batu ini, padi-padi ini, bukit, rumah, dan semua yg ada di sini

Dan menemani diri

Dalam sunyi... Yang abadi...

--Persawahan dekat tempat acara--
--Purbalingga, 070309--

Gw seneng banget dengan yg namanya sawah... dan ni semua gw tulis waktu gw berada di sawah di Purbalingga... Waktu itu ada acara kumpul FOSMA se Jawa Bali NTB. Gw cabut... jalan2 jam 6 pagi dan ktmu hamparan sawah yg okkkkkk banget.... Tapi sayang ga bawa kamera, hehehehe...

Comments

Popular posts from this blog

Apa Rasanya.?

Surat untuk dia...

Hubungan Sosial di Era Digital (part 4)