Lighspeed Area 4 Human, Why Not??? (Part 2-End)

Selama ini, standar waktu yang kita gunakan dalam Satuan Internasional adalah satuan second. Ini berarti bahwa unit terkecil waktu dalam aktivitas manusia dalam melakukan pergerakan adalah “second”-detik. Dan dengan demikian bahwa saat ini kita berada dalam DUNIA SECOND (istilah sendiri nih…) untuk menyatakan hal demikian. Misalnya untuk membalikkan telapak tangan kita butuh waktu 2 second, menundukkan kepala butuh 3 second, menoleh ke samping butuh 1 second, dll. Second merupakan unit terkecil yang kita pakai untuk menyatakan pergerakan kita.

Sedangkan waktu sendiri, tercipta dari rangkaian memori dalam otak yang disimpan dan kemudian dibandingkan dengan kondisi sesudahnya, misalnya 2 detik lalu telapak tangan kita masih posisi di atas, kemudian setelah selang waktu 2 detik telapak tangan kita sudah menghadap ke bawah. Kita bisa menyatakan membutuhkan waktu 2 detik untuk membalikkan telapak tangan tersebut dengan bantuan memori otak terhadap telapak tangan kita yang masih berada dalam posisi di atas, yang kemudian dibandingkan dengan posisinya yang sudah menghadap ke bawah.

Dalam otak sendiri, mungkin juga ada bagian memori yang berfungsi untuk menganalisis waktu tersebut (ingat ini masih dugaan doank sih…), berapa second, dengan membandingkan urutan-urutan memori yang terbentuk dari suatu rangkaian peristiwa. Dan bagian otak tersebut hanya bisa menganalisis waktu yang tercipta pada satuan second sebagai unit terkecilnya (karena kita saat ini berada di dunia SECOND…). Jadi otak hanya bisa menganalisis benda-benda yang bergerak dalam satuan second. Andaikan ada benda yang bergerak sangat cepat, tentu benda dalam dunia SECOND memiliki kecepatan sangat tinggi.

Andaikan bagian otak tadi kita temukan, dan kemudian pada bagian otak tersebut persepsi kita tentang dunia second bisa kita ubah. Artinya kita ubah satuan unit waktu terkecil yang bisa diamati dalam melakukan pergerakan dari SECOND ke dalam MILISECOND, dan kini kita berada dalam DUNIA MILISECOND. Sehingga saat ini kita membalikkan telapak tangan hanya butuh 2 milisecond saja. Tapi ingat persepsi waktu yang diubah hanya pada bagian otak kita. Sehingga kini kita berada dalam DUNIA MILISECOND, sedangkan manusia lainnya masih berada dalam posisi DUNIA SECOND. Nah kemudian ketika kita dalam dunia second berjalan dengan kecepatan 1 m/s, kemudian kita ubah bagian otak tersebut untuk mempersepsikan DUNIA MILISECOND (ingat ketika kita berada dalam dunia milisecond pada intinya kita merasa sepeti kondisi normal seperti saat berada dalam dunia Second, hanya yang berbeda dengan orang lain adalah standar waktu yang digunakan dalam melakukan pengukuran). Dalam DUNIA MILISECOND kemudian kita berjalan dengan kecepatan 1m/ms (milisecond). Maka kecepatan kita yang berada dalam DUNIA MILISECOND—1m/ms--jika dipandang oleh manusia yang bagian otak tersebut belum diubah (yakni mereka yang hidup dalam DUNIA SECOND) adalah 1m/10‾3 s = 1.000 m/s = 1 km/s dan ga pernah ada manusia yang mampu bergerak secepat itu. Dan MUNGKIN jika bagian otak tersebut bisa diubah persepsi unit terkecil waktu yang dipandang, mungkin bisa NANO, MIKRO, atau mungkin lebih kecil lagi. MAKA BUKAN TIDAK MUNGKIN, DALAM DUNIA SECOND KITA BISA BERGERAK DENGAN KECEPATAN CAHAYA. Untuk ordo nano jika kita bergerak sejauh 1m/nano s, maka dalam dunia second kita bergerak sejau 1000.000.000 m/ms = 1 juta km/s. Ini mah hampir mendekati kecepatan cahaya. GILA EUY…

Pada intinya, pergerakan yang mendekati kecepatan cahaya yang dilakukan bukan karena variabel kecepatan yang dihasilkan, namun pada standar waktu yang digunakan. Dimana si pelaku yang bergerak berada dalam standar waktu yang ordonya jauh lebih kecil dari DUNIA SECOND. Sementara si pengamat standar waktu yang digunakan adalah SECOND. Sehingga bisa memperlihatkan efek dan kondisi yang fantastis bagi si pengamat, sementara untuk si pelaku kondisi yang dilihatnya adalah bahwa si pengamat tidak melakukan apa-apa (diam). WALLAHU ‘ALAM.

Comments

Popular posts from this blog

Apa Rasanya.?

Surat untuk dia...

Hubungan Sosial di Era Digital (part 4)