Lighspeed Area 4 Human, Why Not??? (Part I)
Dari tulisan di Blog Friendsterku... tahun 2006 punya....
It was my 2nd opinion mengenai konsep ruang dan waktu, dan keberadaan Tuhan tentunya. Setelah opini pertama bahwa hadits Rasul yang menyatakan bahwa sesungguhnya “Tuhan itu lebih dekat dari urat leher” ternyata terbukti “secara ilmiah” berdasarkan penalaran yang kulakukan sendiri (tapi belum diposting lho….). Mungkin emang kepengaruh ama berbagai bacaan dan literatur dibantu sedikit dengan penalaran seadanya dan aksiomatisme dalam otak, sehingga aku bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia bisa atau mungkin untuk “bergerak mendekati kecepatan cahaya”.
Perubahan revolusioner, mengenai konsep ruang dan waktu, yang diusung oleh Enstein dengan konsep relativitasnya. Kemudian cara pandang Harun Yahya dalam bukunya “Ketiadaan Waktu dan Realitas Takdir” membuat cara pandang berbeda dalam memahami ruang dan waktu itu sendiri yang tidak lebih dari produk “persepsi otak manusia” dengan sistem kerja syaraf.
Comments