Ice Bullet Technology, Iseng2 ga jelas....

Cerita di tahun 2012...


"Tiba-tiba seorang diplomat jatuh ketika menyampaikan pidatonya dalam konferensi internasional OPEC di sebuah negara di Timur Tengah. Dan ketika mayatnya di otopsi, ada beberapa kejanggalan yg ditemukan :

  • Dadanya bolong tepat di bagian jantung seperti ditembus sesuatu yg tajam
  • Tidak ditemukan bekas proyektil peluru jika diindikasikan ditembak oleh sniper
  • Ditemukan "kadar air" yg signifikan di daerah luka yg diindikasikan menjadi penyebab kematiannya."

Bisa jadi mungkin di masa depan. Kejadian di atas terjadi. Ide yg paling mungkin yg menyebabkan hal tersebut adalah sejenis peluru khusus yg digunakan. Dalam hal ini, ge nyebutnya "Peluru Es-Ice Bullet"... Keren jika di masa depan, peluru es digunakan untuk mengelabui polisi dan aparat, menghilangkan jejak pembunuhan, dan lebih jauh lagi membuat jalan penyelidikan menjadi buntu. Apalagi jika peluru es ditembakkan dari senjata laras panjang (model Sniper MA 82--bener ga sih ini?) atau jenis lainnya, dan bahkan mungkin juga pistol caliber .45 atau juga jenis FN.

Tapi untuk sampai ke teknologi itu... Kayanya harus dipahami dulu mekanisme peluru yg dikeluarkan dari hasil tembakan senjata konvensional (nah ini yg harus gw cari tahu sebelum semua tulisan gw rampung...)

Dan beberapa hal yg harus diperhatikan dalam penggunaan peluru es menurut gw...

  1. Senjata harus dilengkapi dengan kompartemen pendingin untuk menjaga peluru tetap pada suhu ideal untuk ditembakkan... Penambahan kompartemen bisa jadi menambah bobot senjata itu sendiri.
  2. Untuk pelurunya sendiri, harus ada spesifikasi dan teknologi khususnya. Jangan dibayangin bahwa pelurunya seperti yg dibayangkan. Ambil air dari keran, kemudian masukin ke kulkas ampe jadi es batu, trus diukir sampe bentuknya kaya peluru senjata biasa, trus masukin ke dalam senjata, dan ditembakkan. Hahaha, bisa2 tuh peluru udah meleleh duluan sebelum kena sasaran, dan begitu deket... Tiba2... Ciprat.!!! Si target Cuma ngerasa kaya kena air hujan atau diludahin ama orang di sebelah... Hahaha... Mulai dari jenis cairannya (bisa jadi air "khusus", atau cairan yg mirip plasma darah--untuk lebih mengelabui, karena pasti akan menyatu dengan plasma darah target), apakah peluru harus dibungkus dengan zat tertentu, dll membuat peluru es tidak bisa dihasilkan dari sekedar cuma industri rumah tangga.
  3. Nah untuk usernya sendiri, harus jg mengetahui spesifikasi penggunaan pelurunya. Karena sifatnya yg mencair, maka ada banyak faktor kemudian yg mempengaruhi kegunaan peluru es. Mulai dari jarak bidik efektif, faktor cuaca dan temperatur, kecepatan peluru dan penyerapan kalor dalam perjalanannya menuju target, dll harus diketahui user senjata yg menggunakan es sebagai pelurunya.
  4. Mekanisme senjata itu sendiri. Selain kompartemen, bisa jadi ada perubahan dari teknologi konvensional dari proses tembakan yg ada saat ini. Energi panas yg dihasilkan dari proses konvensional selama ini jelas tidak bisa diterapkan bagi teknologi peluru es. Maka itu harus ada perombakan dari sisi teknologi senjata secara keseluruhan

Udah dulu ah kalo gitu. Mending baca aja kelanjutannya di

http://www.newscientist.com/blog/invention/2007/01/ice-bullet-welding.html

http://ezinearticles.com/?Ice-Bullet-Gun-Ship-Blimps-Considered&id=198070

http://www.abovetopsecret.com/forum/thread24348/pg2


Comments

Anonymous said…
saya seorang mahasiswa jurusan teknik mesin, saya di kasih tugas oleh dosen saya mengenai suhu dan temperature. saya sudah pernah mendengar mengenai AK ice bullets ini sebelum nya, akan tetapi saya belum begitu yakin apa peluru jenis ini benar2 ada...
dan saya tertarik untuk mengangkat mengenai peluru yang anda ceritakan ini, dan saya sangat berharap jika anda dapat membantu saya untuk mencari beberapa literatur mengenai ice bullets ini...
mungkin anda mempunyai beberapa sumber yang lengkap mengenai tulisan anda ini, mohon bantuan nya terima kasih....

salam ; ahlul
Teknik Mesin Universitas Indonesia

Popular posts from this blog

Apa Rasanya.?

Surat untuk dia...

Hubungan Sosial di Era Digital (part 4)